Lebih Jahat dari Lemak, Kurangi Konsumsi Gula Sekarang Juga!

aura.co.id | 25 Juli 2020 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anda diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan atau menyehatkan badan? Pertimbangkan lagi.

Gula kini disebut lebih jahat daripada lemak. Bertahun-tahun kita disesatkan kepentingan industri, bahwa lemak biang keladi berbagai penyakit degeneratif. Asosiasi Gula AS menyogok peneliti Harvard pada era 1960-an untuk memutus kaitan antara gula dan penyakit jantung. 

Hasil penelitian delapan tahun terhadap 50 ribu partisipan wanita, yang dibukukan dalam The Journal of the American Medical Association pada 2006, diet rendah lemak dan jenis diet umum lainnya tidak mengurangi risiko kanker payudara, kanker usus besar, dan penyakit jantung.

Studi-studi setelahnya menunjukkan, gula berlebihan dalam dietlah yang berkontribusi pada penyakit jantung, diabetes, peningkatan trigliserida, pertambahan berat badan, dan malnutrisi. 

Gula juga menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti mudah lelah dan marah. Sekolah Medis Keck Universitas California Selatan menambahkan, kebanyakan konsumsi gula melemahkan kemampuan mengingat dan berpikir. 

Tahun lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mensyaratkan produsen makanan dan minuman untuk menegaskan kadar gula pada kemasan. Ini ditindaklanjuti beberapa produsen dengan menurunkan kadar gula dalam produk mereka, seperti Nestlé yang akan merilis kembali cokelat Kit Kat, Yorkie, dan Aero dengan gula berkurang 40 persen.

 Asosiasi Jantung AS menyarankan konsumsi gula untuk perempuan tidak lebih dari 25 gram per hari dan laki-laki maksimal 37,5 gram per hari. Artinya, singkirkan minuman bersoda, beralkohol, cake, dan es krim. Jangan salah, semangkuk acai bowl yang trendi itu mengandung 50 gram gula!

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait